Sederhana, hanya ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya pada tuhan atas segala suka dan duka yang diberikannya selama setahun ini. Terima kasih telah tetap bersamaku, selalu ada dari segala kebahagiaan dan permasalahan yang aku hadapi selama ini.
Permintaan ku juga sederhana, semoga tuhan tidak bosan dan always beside me, in everytime, everywhere.
Dan memohon, semoga kali ini tuhan berkenan membantuku melupakan dia.
Aku tidak tahu lagi, apakah permintaan ini baik atau buruk untukku. Terlebih lagi, apakah permintaan ini akan dikabulkan, atau tidak.
Kalau tidak, aku tidak tahu lagi harus melakukan apa.
***
Sepagi ini, aku sudah meninggalkan rumah. Iseng.
Ah, ternyata tuhan masih memberikan ingatanku mengenai dia. Karena dalam harapan yang sebenarnya tidak mungkin ini, aku berharap, di perjalanan iseng-iseng ini, aku bisa bertemu dia.
Rasanya pikiranku seperti kosong, bingung, entahlah yang pasti aku benar-benar seperti orang ling-lung saat ini. Sebentar-bentar ku lirik jam di pergelangan tanganku, tapi hanya sekedar meilhat. Tidak untuk hal lain, karena aku juga tidak sedang menunggu waktu tertentu dengan siapapun. Sebentar-bentar aku melirik handphoneku.
Ah, tepat ada sms masuk disana.
"Selamat ulang tahun, cantik. Sukses dunia-akhirat ya,,"
Dari temanku. Setidaknya bukan dia. Dan aku rasa dia juga tidak ingat bahkan benar-benar lupa. Aku hanya tersenyum lirih, dan menekankan dalam hatiku, "mungkin".
Hei, bukankah itu sebenarnya pertanda dari tuhan kalau sebenarnya aku benar-benar harus melupakan orang seperti dia?
Sepertinya begitu.
Pikiranku masih kosong. Bukankah ini tidak adil? Aku masih mengingat apapun tentang dia.
Aku masih ingat tanggal lahirnya,
Aku masih ingat wajahnya seperti apa,
Aku masih ingat suaranya,
Aku masih ingat bentuk tulisan tangan terakhirnya,
Aku masih ingat tulisannya untuk saya,
Aku masih ingat sms-sms yang dikirimkan dulu untuk saya,
Aku masih ingat sahabat-sahabatnya,
Aku masih ingat rumahnya..
Aku masih ingat dia seperti apa.
Dan anehnya, aku masih mempercayainya, masih mengaguminya, dan tidak pernah bisa membencinya.
Demi tuhan, aku tidak pernah bisa membencinya.
Jalanan mulai ramai dengan orang-orang berlalu-lalang. Tetap saja pikiranku kosong.
Rasanya hatiku bertengkar, di satu sisi yang masih menganggap positif bahwa yang namanya cinta itu memang butuh pengorbanan. Tapi disisi lain seakan memberontak dan menganggapku hanya perempuan bodoh yang mau-maunya bertahan pada suatu ketidakjelasan.
Dan aku baru tersadar, ketika satpam disebelahku memegang tanganku dan pada saat itu hampir saja aku salah menyebrang. Hampir saja jarak yang tidak sedikit mobil menghantam tubuhku.
Satpam itu bergegas membantuku menyebrang dan hanya ucapan terima kasih yang keluar dari mulutku.
Bergegas aku memberhentikan salah satu angkutan umum yang menjadi tujuanku pulang. Tapi kejadian tidak mengenakan kembali datang.
Supir angkutan umum dibelakangnya marah, merasa angkutan umum yang aku panggil hampir menyerempet mobilnya.
Sang supir turun dari mobil dan mulai beradu mulut. Aku tersentak, enggan untuk naik, tapi segera di tarik oleh seorang ibu yang memang duduk di posisi dekat pintu.
Aku tidak bisa berpikir apa-apa. Rasanya entah mengapa air mata ingin mengalir dengan sendirinya.
Padahal dia yang membuat aku menjadi terlihat bodoh seperti ini.
Padahal dia yang membuat aku tidak bisa menerima orang lain yang mungkin lebih "jelas" keadaannya.
Padahal dia yang membuat aku mengabaikan hal-hal penting lainnya dalam hidupku.
Padahal dia yang membuat aku terlihat lemah seperti ini.
Ya, entah mengapa air mataku benar-benar jatuh untuk kali ini.
***
Sara ganeun iyuga geudae igie
nae mameul damaseo hana dulssig nameun
aryeonhan gieogdeuri jeonhaejigireul
naega georeun igil geu kkeuteseo
manna heoragdoen i gire
daman neol saranghago deo saranghan na bakke
namji anhatneunde
nae sarangi da tago nameun
geon gidarida
jichin sangcheo ppuninde
neoran saram itji motaneun najanha
nunmulman heureujanha
nae sarangi da ssisgyeo beorimyeon eoneu sae
geuriun sangcheoman namaseo
jal jinaeraneun mal ajig
namaseo itji motae geudae
haneul haneul jineun kkochipeul ttaraga
geudaereul mannamyeon
ijen da marhaltende
tto geuriwo
geuriwo itji motaetdago
nae sarangi da tago nameun
geon gidarida
jichin sangcheo ppuninde
neoran saram itji motaneun najanha
nunmulman heureujanha
nae sarangi da ssisgyeo beorimyeon eoneu sae
geuriun sangcheoman namaseo
jal jinaeraneun mal ajig
namaseo itji motae geudae
la la lala lalala lalala
lalala lala lalalala~
Translation :
You're the reason i live on
I close my heart
Left with the few remaining
Vague memories that almost disappeared
On the road that i walk on
Can we meet at the end
Just that i love you, increasingly love you more
But only me remain here alone
My love that has all burned out, what's remaining
Is only waiting, exhaustion and wound
I cannot forget a person like you
Only tears flow
If i wash away my love
Some longing scars remain
Only the word "goodbye" remain
i cannot forget you
Petals that waft along the sky
If i can meet you
I will tell you
I miss you, i long for you and i cannot forget you
My love that has all burned out, what's remaining
Is only waiting, exhaustion and wound
I cannot forget a person like you
Only tears flow
If i wash away my love
Some longing scars remain
Only the word "goodbye" remain
i cannot forget you
(Ali- Hurt (Ost. Rooftop Prince))
***
"Dia nggak ngucapin.. :'("
Setidaknya itu pesan yang ku kirim kepada sahabatku pada malam harinya.
Sayangnya sahabatku pun tidak membalas smsku.
Saat ini aku benar-benar sendirian. Sepertinya tuhan memang memberikan pertanda untuk melupakan dia.
***
22.10
1 message received
"Terima kasih banyak ya! Oh iya, selamat ulang tahun juga ya!"
Singkat, tanpa doa.
Tapi itu dari dia.
Entah mengapa air mataku mengalir lagi, dan percaya disana dia sudah mendoakan lebih banyak untukku.
Tinggal bagaimana tindakanku.
Tetap bertahan atau tetap mulai berusaha melupakan?
"Cinta sejati adalah ketika dia yang kamu cinta tak lagi mempedulikanmu, tetapi kamu masih menunggunya dengan setia"
Ah. Benarkah?
Sang supir turun dari mobil dan mulai beradu mulut. Aku tersentak, enggan untuk naik, tapi segera di tarik oleh seorang ibu yang memang duduk di posisi dekat pintu.
Aku tidak bisa berpikir apa-apa. Rasanya entah mengapa air mata ingin mengalir dengan sendirinya.
Padahal dia yang membuat aku menjadi terlihat bodoh seperti ini.
Padahal dia yang membuat aku tidak bisa menerima orang lain yang mungkin lebih "jelas" keadaannya.
Padahal dia yang membuat aku mengabaikan hal-hal penting lainnya dalam hidupku.
Padahal dia yang membuat aku terlihat lemah seperti ini.
Ya, entah mengapa air mataku benar-benar jatuh untuk kali ini.
***
Sara ganeun iyuga geudae igie
nae mameul damaseo hana dulssig nameun
aryeonhan gieogdeuri jeonhaejigireul
naega georeun igil geu kkeuteseo
manna heoragdoen i gire
daman neol saranghago deo saranghan na bakke
namji anhatneunde
nae sarangi da tago nameun
geon gidarida
jichin sangcheo ppuninde
neoran saram itji motaneun najanha
nunmulman heureujanha
nae sarangi da ssisgyeo beorimyeon eoneu sae
geuriun sangcheoman namaseo
jal jinaeraneun mal ajig
namaseo itji motae geudae
haneul haneul jineun kkochipeul ttaraga
geudaereul mannamyeon
ijen da marhaltende
tto geuriwo
geuriwo itji motaetdago
nae sarangi da tago nameun
geon gidarida
jichin sangcheo ppuninde
neoran saram itji motaneun najanha
nunmulman heureujanha
nae sarangi da ssisgyeo beorimyeon eoneu sae
geuriun sangcheoman namaseo
jal jinaeraneun mal ajig
namaseo itji motae geudae
la la lala lalala lalala
lalala lala lalalala~
Translation :
You're the reason i live on
I close my heart
Left with the few remaining
Vague memories that almost disappeared
On the road that i walk on
Can we meet at the end
Just that i love you, increasingly love you more
But only me remain here alone
My love that has all burned out, what's remaining
Is only waiting, exhaustion and wound
I cannot forget a person like you
Only tears flow
If i wash away my love
Some longing scars remain
Only the word "goodbye" remain
i cannot forget you
Petals that waft along the sky
If i can meet you
I will tell you
I miss you, i long for you and i cannot forget you
My love that has all burned out, what's remaining
Is only waiting, exhaustion and wound
I cannot forget a person like you
Only tears flow
If i wash away my love
Some longing scars remain
Only the word "goodbye" remain
i cannot forget you
(Ali- Hurt (Ost. Rooftop Prince))
***
"Dia nggak ngucapin.. :'("
Setidaknya itu pesan yang ku kirim kepada sahabatku pada malam harinya.
Sayangnya sahabatku pun tidak membalas smsku.
Saat ini aku benar-benar sendirian. Sepertinya tuhan memang memberikan pertanda untuk melupakan dia.
***
22.10
1 message received
"Terima kasih banyak ya! Oh iya, selamat ulang tahun juga ya!"
Singkat, tanpa doa.
Tapi itu dari dia.
Entah mengapa air mataku mengalir lagi, dan percaya disana dia sudah mendoakan lebih banyak untukku.
Tinggal bagaimana tindakanku.
Tetap bertahan atau tetap mulai berusaha melupakan?
"Cinta sejati adalah ketika dia yang kamu cinta tak lagi mempedulikanmu, tetapi kamu masih menunggunya dengan setia"
Ah. Benarkah?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar