Rabu, 25 Juli 2012

Buatku, Kamu, dan Waktu-Waktu yang Berjalan - 7

"Hei Conan. Benarkah manusia bisa berubah? Perasaan manusia yg terpisah jauh. Pedih sekali ya kalau cuma menunggu?" - Ran Mouri
“Jadi dia bilang… maukah kakak menunggu… sampai ia kembali?” – Conan Edogawa

Padahal itu cuma cerita komik yang episodenya juga tidak kalah panjang dengan sinetron zaman sekarang. Tapi setidaknya sang perempuan, kalau dia mengetahui, dia masih terbilang beruntung. Orang yang dia sayang cuma sekedar berubah bentuk menjadi kecil, dan tidak sepenuhnya hilang dalam hidup dia.

Kalau aku, apa kabar dengannya?
Bahkan aku tidak tahu bagaimana kabarnya dia, dan bagaimana aku mencari tahu kabarnya dengan cara apa, aku benar-benar tidak tahu.
Hanya bisa mengira-ngira. Sok berpura-pura mengirim do'a. Padahal belum tentu dia juga mendoakanku.

Bodoh ya? Kelihatannya seperti itu. Tapi mau bagaimana lagi, aku tidak tahu cara apa lagi yang bisa ku lakukan. Being deeply loved by someone gives you strength, while loving someone deeply gives you courage.

Ya, aku menjadi berani. Berani untuk mengambil keputusan untuk tetap percaya pada orang seperti dia, percaya bahwa suatu saat nanti akan tiba waktunya bahwa usahaku tidak sia-sia.

Toh rasa cinta dan kasih sayang itu dibuat tidak terbatas dalam diri manusia. Jika aku mampu untuk menyayangi dan mencintai dengan hatiku, mengapa tidak aku bagi kepada orang lain yang ada disekeliling hidupku?

Termasuk untuk kamu.

Rasanya sederhana, tapi sebetulnya ini sulit untukku. Tapi beginilah tingkah salah satu anak manusia macam seperti ku, dengan teori dan logika yang dianggap berbeda oleh orang lain atau justru hanya aku saja yang menganggapnya berbeda?

Lucu. Perasaan menunggu itu benar-benar lucu.
Lucu dalam artian, dia seperti hadiah. Kita memikirkan, berekspektasi yang indah-indah, berangan-angan seandainya ketika "didapatkan" pasti membuat kita bahagia.

Padahal belum tentu.

Mungkin saja memang ketika "dipertemukan", memang berakhir bahagia. Seperti kebanyakan film-film FTV zaman sekarang.
Mungkin saja memang ketika "dipertemukan", berakhir kesedihan yang luar biasa.
Atau mungkin saja memang ketika "dipertemukan", justru perasaan menunggu itu hilang? Dalam artian, kau bertemu dengannya, tapi yang dirasa justru biasa saja, seperti tidak ada apa-apa, seperti hilang ingatan.
Dan kamu hanya menghabiskan waktu dengan perasaan menunggu itu, dengan akhir yang tidak ada bagusnya sama sekali.

Semuanya mungkin saja terjadi, bukan?

Tapi siapapun ingin pilihan yang pertama yang akan Tuhan beri nanti. Semoga begitu.
Karena, Terkadang dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang, sambil terus melakukan apa yang bisa dilakukan.

Dan yang bisa ku lakukan adalah menunggu sambil berdoa yang baik-baik untukmu.
Biar saja kamu tidak mendoakan ku. Kalaupun tidak, setidaknya aku bisa mendapat bonus pahala karena telah mendoakan sesama, bukan?

So, so, it's not my fault, if I continued to remember you.

Terus..terus..terus..
Seperti sudah permanen ya dalam otak ku? Atau kamu memang sengaja "menuliskannya" dengan "tinta" kenangan permanen dalam memori ku?

Ya, kalau itu kenangan yang berarti, jangan dilupakan. Sebab jika manusia mati, mereka hanya bisa hidup dalam kenangan orang lain.

But, what can i afford it?

Semoga begitu...

***

oneuldo nae gieogeul ttarahemaedai
gil kkeuteseo seoseongineun na
dasin bol sudo eomneun niga nareul butjaba
naneun tto i gireul mutneunda

neol bogo sipdagotto
ango sipdago
jeo haneulbomyeo gidohaneun nal

niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka

na du beon dasineun
bonael su eopdago
na neoreul itgo salsun eopdago

niga animyeon andwae
neo eobsin nan andwae
na ireoke haru handareul tto illyeoneul
na apado joha
nae mam dachyeodo joha nan
geurae nan neo hanaman saranghanikka

nae meongdeun gaseumi
neol chajaorago
sorichyeo bureunda

neon eodinneungeoni
naui moksori deulliji anni
naegeneun

na dasi sarado
myeot beoneul taeeonado
harudo niga eobsi sal su eomneun na
naega jikyeojul saram
naega saranghal saram nan
geurae nan neo hanamyeon chungbunhanikka
neo hanaman saranghanikka


(Yesung - If it's not you, It can't be anyone else)

Translate:

Hari ini, aku berjalan dalam kenanganku
Aku berhenti pada akhir jalan itu
Kau masih menggenggamku erat, meskipun kenyataanya aku tidak akan melihatmu lagi
Aku kehilangan jalanku lagi

Aku berdoa kepada langit aku ingin melihat dan menggenggammu lebih erat
Aku ingin melihat dan menggenggammu lebih erat

Ini tidak akan terjadi jika bukan denganmu
Aku tidak bisa tanpamu
Tidak masalah meskipun hari ke hari, tahun ke tahun aku terluka seperti ini\
Tidak masalah bagiku meskipun hatiku terluka
Karna hanya kau yang aku cintai

Hatiku yang terluka berteriak kepadaku untuk mencarimu
Kamu dimana? Dapatkah kau mendengar suaraku.. Untukku

Jika aku hidup di hidupku lagi
Jika aku lahir lagi dan lagi
Aku tidak bisa hidup tanpamu meskipun hanya sehari
Hanya kau satu-satunya yang aku simpan dalam hatiku
Hanya kau satu-satunya yang aku cintai
Karna aku sangat bahagia jika aku bersamamu


Berlebihan ya? Tapi hampir sebagiannya, mirip seperti yang sedang ku rasakan.

***

Jika suatu saat kita bertemu kesempatan yang sama tapi terlewatkan, kesempatan itu tak akan datang lagi walau ditunggu berapa lama pun. Tapi, jika kamu tidak datang dan bertemu dengan ku suatu saat nanti..

Aku hanya akan... mencintaimu...

Tidak ada komentar: