Kamu,
Iya kamu. Kamu salah satunya.
Saya nggak lagi bercanda, kok.
Kamu yang saya kumpulkan menjadi satu dan saya sebut "kalian".
Ada yang mau saya ajak berbagi dengan kalian. Tentang kesulitan, tentang kemudahaan, tentang kesedihan, tentang kebahagiaan, tentang cinta, tentang kebencian, tentang sendiri, tentang bersama, tentang hidup, dan tentang mati.
Simpel untuk dirangkum menjadi satu judul.
Kehidupan.
Kalian merasakannya, menjalaninya, menghadapinya, menderita karenanya, tertawa didalamnya, menangis pada part-part tertentunya, menyesal ketika keputusan yang kau ambil ternyata salah, berbangga ketika tak salah melangkah.
Siapa yang menentukan?
Allah? Itu pasti.
Tapi, kalian juga lho yang menentukan mau jadi apa dan mau dilihat orang lain seperti apa diluar sana.
Hidup itu keras.
Bukan, kalian lah yang menganggapnya keras dan menjadikannya keras. Sama konteksnya ketika kalian berkata hidup itu sederhana, yakin bahwa hidup itu memang sederhana, maka kesederhanaanlah yang kalian rasakan.
Seperti teori yang disadari dan dibanggakan oleh Rhonda Byrne mengenai konsep The Law of Attraction. Bahwa universal akan bertindak sesuai apa yang kalian pikirkan.
Itu benar.
Ada hitam maka ada putih. Ada gelap dan ada terang. Ada tangis maka ada tawa. Ada orang jahat dan ada juga orang baik. Ada air dan ada api. Ada malam maka ada siang. Ada keberuntungan ada kesialan. Yin dan Yang.
Ya, hidup itu adil. Allah ciptakan kehidupan dengan keseimbangan yang nyata. Dia ciptakan kebahagiaan setelah kesedihan, Dia tumbuhkan cinta setelah benci, Dia bahkan berikan hidayah setelah kesesatan. Cuma, memang terkadang kebanyakan manusia yang terlalu fokus pada hal negatifnya dan melupakan yang positifnya.
Kalau kalian sedang dalam keadaan susah, dalam kesedihan, dalam ketidakberdayaan,
Pilih tetap berpikir negatif atau menggantinya dengan pikiran positif?
Pilih putus asa atau tetap bertahan bahwa “sebentar” lagi pasti terselesaikan?
Pilih menggerutu atau berbesar hati untuk menunggu?
Pilih mendendam atau berjiwa ksatria untuk memaafkan?
Pilih takut atau berani menghadapi semua?
Itu sulit.
Lagi-lagi kalianlah yang menganggap itu sulit.
Itu cuma teori doang yang gampang.
(Apaan yang gampang, ujian yang teori aja susah. :p)
Siapa yang menciptakan teori? Manusia kan? Kalau dia buat teori berarti udah ada pengalaman yang diarasain, kan?
Lagi juga Allah sudah berjanji, BERJANJI lho. Banyak lagi.
Bahwa sesudah kesulitan ada kemudahan, bahwa Dia tidak akan memberikan cobaan diluar batas kemampuan hambaNya, agar jangan berduka cita dengan yang luput dari kita…
Seperti pelangi yang indah dengan beberapa warna. Kalau dia cuma satu warna, nggak bakalan kelihatan hebatnya.
Seperti pelukis yang mainin macam warna-warna dan jadilah lukisan yang indah dan nggak disangka-sangka.
Seperti lagu yang terdiri dari berpuluh-puluh not yang berbeda dan menjadikannya enak didengar telinga.
Seperti cerita, ada puluhan ribu huruf yang berbeda supaya lebih enak untuk dibaca.
Seperti es buah, ada beberapa buah yang diceburin kesana supaya lebih maknyus kalo kata Pak Bondan.
Seperti tivi berwarna dengan warna-warna yang buat kalian bisa lihat wajah artis idola kalian lebih jelas dan lebih hebat daripada tivi hitam-putih.
Seperti anak-anak SD yang lebih suka buku pelajarannya berwarna daripada fotokopian hitam-putih.
Kalian suka yang begitu, kan?
Makanya Allah kasih hidup kalian kayak gitu juga. Macam-macam Dia beri. Nggak cuma satu. Nggak konstan itu-itu aja.
Supaya kamu menjadi terlihat indah dan hebat dimata Dia.
Untuk semua wanita terhebat dan terkuat di dunia..
Kamu,
Iya kamu. Kamu salah satunya.
Saya nggak lagi bercanda, kok.
Kamu yang saya kumpulkan menjadi satu dan saya sebut "kalian".
Kalau kalian masih dalam keadaan susah, dalam kesedihan, dalam ketidakberdayaan,
Percayalah, bahwa
“Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa.” (HR. Al Hakim)
Menangislah.
Nggak masalah, kok.
Menangis itu bisa menjadi pelebur dosa. Selama nangisnya nggak lebay.
Menangislah karenaNya.
Menangislah bahwa selama ini kalian masih banyak mengeluh padahal begitu hebat dan luarbiasa nya Allah untuk kalian.
Menangislah bahwa selama ini kalian merasa lemah, padahal ada Dia yang selalu siap sedia menguatkan bahu kalian untuk berdiri kembali.
Menangislah bahwa selama ini kalian lupa, bahwa sebahagia apapun, Dia yang memberikannya.
Menangislah bahwa selama kalian hidup, ada Dia yang sedetikpun tak pernah membenci kalian dalam kondisi apapun (kecuali murtad, kafir, dan kawan-kawannya).
Kalian wanita terhebat dan terkuat di dunia.
Kalian yang mampu menganggap bahwa permasalahan itu pasti ada penyelesaiannya.
Kalian yang meyakini bahwa setiap pertanyaan pasti ada jawaban,
Kalian yang percaya bahwa ada “tangan-tangan” KuasaNya yang membimbing kalian pada jalan keluarnya.
Kalian yang mengabaikan rasa dendam dan negatif lainnya karena menganggap bahwa orang-orang di dunia ini memang tingkahnya berbeda-beda.
Kalian yang berjanji pada hati kalian untuk selalu penuh ketawaddhuan.
Tersenyumlah,
Untuk semua wanita terhebat dan terkuat di dunia..
Kamu,
Iya kamu. Kamu salah satunya.
Saya nggak lagi bercanda, kok.
Kamu yang saya kumpulkan menjadi satu dan saya sebut "kalian".
***
“Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir,
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya…”
“Rabbana laa tu’aakhidznaaa inni siinaaa auakhtha’na,. Rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaaa ishra(ng) kamaa hamaltahu ‘alalladziina mi(ng) qablina,. Rabbanaa wa laa tuhamilna maa laa tha qatalanaabih., wa’fu’annaa, waghfirlanaa, warhamnaa,. a(ng)ta maulanaa fa(ng)shurnaa ‘alal qaumilkafiriin..”
:)
Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah,
dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir,
kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat,
yang mereka itu tetap mengerjakan shalatnya…”
“Rabbana laa tu’aakhidznaaa inni siinaaa auakhtha’na,. Rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaaa ishra(ng) kamaa hamaltahu ‘alalladziina mi(ng) qablina,. Rabbanaa wa laa tuhamilna maa laa tha qatalanaabih., wa’fu’annaa, waghfirlanaa, warhamnaa,. a(ng)ta maulanaa fa(ng)shurnaa ‘alal qaumilkafiriin..”
:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar