Hari ini hujan.
Dan aku akan selalu ingat bahwa kamu adalah salah satu manusia yang sangat menyukai hujan. Banyak orang yang mengeluh, khawatir kalau hujan turun, tapi itu tidak berlaku untuk kamu. Entah bagaimana disana? Apakah hujan juga turun seperti ditempatku kini?
Aku rindu rumah. Rindu kota tempat tinggalku.
Kadang kesibukan ini menghilangkan segala rasa remeh-temeh macam itu dan melupakannya sejenak. Tapi kalau kondisi yang sedang ku alami justru sedang merasa lelah..
Kadang aku menuntut diriku untuk bisa kembali pulang kesana.
Dan berharap mungkin ada kesempatan bisa bertemu denganmu. Walaupun kecil kemungkinannya.
Ah, lagi-lagi kamu, kamu, kamu.
Mengapa sulit mengenyahkannya? Aku sadar, aku tahu, konsep bahwa Tuhan sudah menentukan jodoh bagi hamba-hambaNya dan aku pun tidak perlu khawatir. Kalaupun nanti aku berjodoh denganmu aku akan sangat bersyukur sekali.
Apa benar?
Entahlah. Yang pasti hingga detik ini, hatiku masih terpaut untukmu.
Berlebihan ya? Masa bodo. Aku tidak peduli. Toh rasa ini hanya aku yang merasakannya. Menyimpannya rapat-rapat tanpa seorang pun yang tahu, bahkan kamu pun tidak. Cukup aku saja yang merasakannya, hingga suatu saat nanti akan ada waktu yang tepat untuk bisa mengungkapkan, meluapkannya secara besar-besaran, dan aku bisa langsung memintamu menjadi pilihan hidup terbaikku.
Sungguh. Buat orang lain mungkin terasa berlebihan. Tapi lagi-lagi aku tak peduli.
Apa kabar kamu disana? Kamu beruntung masih bisa menyempatkan pulang ke rumah setiap seminggu sekali. Atau paling tidak, intensitasnya tidak sejarang aku yang ada disini. Hujan kali ini rasanya benar-benar pas untuk mengeluarkan semua rasa rindu disela-sela pelepas lelah ku atas semua aktivitas ini.
Sudah lama kita tidak bertemu, ku harap kamu selalu sehat. Bahagia.
Kamu tahu, setiap kali aku kehilangan kontakmu, aku akan berusaha mencarinya. Lewat apa saja yang aku bisa, tapi diam-diam supaya kamu tidak tahu bahwa aku mencarimu habis-habisan. Karena biar bagaimanapun, aku tidak pernah berharap agar bisa kehilangan sosokmu, kapanpun, dimanapun, dalam kondisi apapun.
Tapi itu hanya sebatas agar aku tidak kehilangan dirimu.
Aku tahu nomor kontakmu, sosial media yang biasa kamu gunakan, atau apapun itu. Tapi aku memang tidak menggunakan ketahuanku atas semua itu untuk menghubungimu.
Bukan karena takut, cemas.
Tapi karena aku justru menghormatimu.
Aku ingin mencintaimu diam-diam untuk saat ini dan akan kulepaskan jika saatnya nanti tiba. Kamu mau menungguku, kan?
Sudahlah, biar aku saja yang mencintaimu kalaupun kamu tidak mau. Hak seseorang untuk mengurai semua perasaan dalam hatinya untuk seseorang yang kita suka tapi suatu ketidakadilan ketika kita memaksakan hal yang sama pada dia untuk kita.
Karena setiap orang bebas untuk mencintai siapa saja.
Ah, hujan ini semakin deras. Dingin. Tapi kamu justru suka itu.
Semoga air hujan ini mengalirkan dan menyampaikan rasa rinduku pada kota tempat tinggalku dan untuk kamu.
Aku ingin menyampaikannya kali ini. Pejamkan mata, rilekskan hati.
Hitung sampai tiga.
Satu,
Dua,
Tiga.
Aku rindu padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar