Dulu saya ingat, nenek yang pertama kali meyakinkan saya untuk kuliah di universitas ini. Meskipun saat itu saya amat sangat tidak yakin karena berbeda keinginan dan jurusan yang saya dapat.
Saya juga ingat ketika nenek selalu mengingatkan saya belajar, kapan ujian, bagaimana nilai-nilainya. Nenek ingin sekali melihat saya lulus.
Saya masih ingat, nek. Selalu.
Rasanya ketika disaat-saat terakhir engkau pun, permintaanmu sederhana. Hanya menanyakan, kapan saya pulang ke rumah. Dan saat itu saya sedang di Bogor, karena besok pun masih kuliah. Tapi memang salah saya, minggu kemarin saya tidak menyempatkan diri pulang ke rumah.
Dan seketika itu saya amat sangat menyesal, sampai sekarang.
Saya tidak tahu lagi, nek. Betapa saat ini saya sangat, sangat rindu padamu. Saya tidak malu ketika di bus umum ini saya memilih menangis diam-diam tanpa henti untuk beberapa menit yang tak cuma sedikit.
Rasanya saya ingin bertemu, memeluk nenek saat ini, dan bilang, "Pilihan nenek nggak pernah salah. Karena nenek lah saya bangga kuliah disini".
Sebagai pengganti diakhir saya pula yang tak sempat bertemu dengan beliau.
Saya selalu ingat, pesan-pesan sederhana nenek. Sederhana sekali. Supaya jangan melalaikan shalat, supaya bisa mengontrol emosi, supaya bisa lebih empati dengan orang lain, supaya jangan lupa baca quran setiap hari, jangan lupa sedekah setiap hari, banyak senyum ke orang-orang..
Sederhana. Tapi karena berkali-kali dilontarkan olehmu, berkali-kali diingatkan olehmu, saya rindu.
Saya rindu kata-kata itu muncul lagi, mengingatkan saya lagi.
Ah. Rasanya, kesalahan besar ini tak akan pernah mati bahkan sampai sekarang. Saya masih ingat ketika pagi-pagi bergegas pulang dan melihat nenek tidur dengan tenang, saya menahan tangis sekuat tenaga.
Dan pecah, tidak kuat seperti orang yang tidak tahu lagi harus bagaimana, seperti orang yang bingung, ling-lung, kacau.
Saya tidak ada. Nenek minta bertemu dengan saya, tapi saya tidak ada.
Nek, saya lulus.
Tapi nilai keseluruhan nya tidak sebagus teman-teman saya. Saya minta maaf ya?
Saya minta maaf sempat masih tidak yakin dengan kuliah saya, masih merasa kecewa mengapa diterima kuliah disini, bahkan masih sempat berniat keluar dari tempat kuliah ini. Tapi nek, saya sekarang sadar. Saya justru semakin mencintai tempat ini, saya bangga bisa menjadi almamater disini.
Nek, saya ingat ketika keluarga ini sempat diperbincangkan, dianggap tidak sopan, hanya karena tidak mau mengadakan tahlilan, yasinan atau apalah namanya itu untukmu.
Tapi kami yakin, kalaupun engkau ada, engkau tidak akan ingin kami melakukannya, kan?
Tapi begitulah. Kami harus menerima dan siap telinga kami untuk mendengar segala omongan yang tidak sesuai. Saya sedih. Demi Allah, kami mencintaimu.
Semenjak itu, kami sempatkan tadarus bersama-sama, berdoa bersama setiap selesai magrib. Bahkan mama pun tak kalah sedih dan menyesalnya sampai sekarang.
Karena pada saat yang sama, mama tidak ada juga di rumah. Sama seperti saya.
Mungkin rasa bersalah saya masih kalah besar dibanding mama. Tapi saya rasa, intensitas kebersalahan ini sama saja.
Nek, saya mencintai anakmu. Saya mencintai mama. Sama sepertimu.
Terima kasih kau telah lahirkan sosok yang luar biasa, tidak kalah hebatnya denganmu. Terima kasih kau didik dia, kau tempa hidupnya hingga bisa sekuat ini. Terima kasih kau tak mengikuti rasa keputusasaanmu untuk menelantarkan mama saat mama masih sangat kecil hanya karena ketidaksanggupan finansial, hingga ia sekarang menjadi sosok ibu yang sangat luar biasa buat saya.
Buat saya, hingga saat ini, orang terkuat dalam hidup saya hanya mama saya.
Nek, saya mau membahagiakan anakmu. Saya mau membahagiakannya dengan cara sendiri, dengan kemampuan saya. Saya minta maaf jika apa yang saya inginkan tidak sesuai dengan apa yang kalian harapkan, tapi murni, saya ingin membahagiakan mama.
Saya mecintainya. Sangat mencintainya.
Nek, semoga saya bisa membahagiakan mama. Semoga jalan kesuksesan saya terus ada untuk membahagiakannya. Terima kasih, nek. Semoga Allah senantiasa menjagamu dengan baik, menyayangi dan mencintai nenek disana, karena saya sangat menyayangi dan mencintai nya sampai saat ini.
Nek, sungguh.
Hari ini saya sangat rindu padamu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar