Senin, 27 Oktober 2014

Serenade in Retrouvailles

Bahkan sampai sekarang, perasaan dipertemukan kembali denganmu masih tersimpan. Rapi. Hangatnya pun masih mampu aku rasakan. Apa yang aku lakukan setelahnya, rasa tangisan yang bahkan sampai sekarang belum hilang, rasa sujud pada Tuhan betapa aku berterima kasih padaNya amat sangat.

Masih aku simpan. Rapat-rapat.

Ah, bagaimana mungkin aku bisa membuangnya begitu saja? Bagaimana mungkin aku mampu menghapus, kecuali jika memang aku ditakdirkan hilang ingatan? Sumpah. Itu hal yang sulit untuk kulakukan. Karena, tahukah kamu betapa aku amat sangat bersyukur saat dipertemukan?

Rasa hati yang berdebar saat pertama kali kembalinya aku dipertemukan walau hanya lewat tulisan. Rasa lega yang aku sendiri belum pernah rasakan sebelumnya hingga aku berpikir, "dia masih ada", Aku menangis sekaligus tersenyum pada waktu yang bersamaan pada waktu itu.
Kamu pikir aku mampu melepaskan semua perasaan itu?
Kamu pikir aku saat ini telah berhasil menjadi sosok yang 'baik-baik saja'?


Would you be sad, If we never met again?
Right. Maybe, you wouldn't.

Do you miss me?
Aku pernah berikan pertanyaan itu berkali-kali padamu dan saat ini,
aku yakin kamu tidak lagi merasakannya.
Padahal bagiku, sampai saat ini, aku masih merasakannya. Sama. Tidak berkurang sedikitpun.

I think, one of the saddest things is when two people really get to know each others : Their secrets, their fears, their favorite things, what they love, what they hate, literally every thing, and then they go back to being strangers.
It's like you have to walk pas them and pretend like you never knew them, never even talked to them before, when really, you know  every thing about them.

Dan itulah yang terjadi saat ini.
Kamu telah menjadi sosok yang asing bagiku, hilang, menghindar, dan sukses membuatku terpuruk.
Betul-betul seperti diangkat tinggi-tinggi lantas dibanting sekuat tenaga.
Sakit.

Tapi sampai saat ini pula, mengingatmu masih membuat hatiku terasa hangat.
Sekalipun itu tidak berlaku padamu.

Aku. Kamu. Dan waktu-waktu yang berjalan.
Kita dipertemukan, kemudian kamu menghilang, lantas bertahun-tahun aku terus berharap dan berdoa, dan Tuhan perkenankan kembali untuk dipertemukan yang kedua kalinya.
Dan waktu pula yang berikan rasa bahagia itu dalam sekejap. Lantas kamu kembali menghilang untuk yang kedua kalinya.
Tanpa memandang aku lagi.
Tanpa tahu aku terjatuh amat sangat.

Tidak ada pasangan yang 100% sempurna. Dan seingin apapun aku menjadi wanita yang sempurna, aku tidak akan pernah bisa. Dan semoga kamu tahu, aku selalu berusaha untuk menjadi wanitamu yang sempurna bagimu. Begitupula aku memandangmu.


"Geunyang geureon nari
inneun geot gata
Geunyang gapjagi neomu
saenggangnaneun nal

Nalssiga heurin geotdo aninde
Sureul masin geotdo aninde
Teukbyeolhan eumageul deutgeona
Nugul mannan geotdo aninde

Yeollin changmun teum sairo
Bureooneun bombarami
Neoreul naege deryeowa noko
Gyesok neoreul saenggangnage hae

Neoneun eodiseo mwol haneunji
nae saenggak gakkeum naneunji
Ireon nari gyesok itgetji
nunngamneun nalkkaji

Oneulttara ne saenggagi cham manhi nanda
Gaseume sseulsseulhan barami tto bunda
Oneulttara ne moseubi cham bogo sipda
Geu balgeun misoga tto areungeorinda

Sarangi jeomjeom gipeogatji
Chamaboryeogo aereul sseotjiman
Mamdaero doejiga anhatji
Ohiryeo jeomjeom gipeogatji

Deo isang giri eobseoseo
Igeon jalmotdoengeol araseo
Seoroui gillo doragatji
Geureoke seororeul bonaejwotji

Neoneun eodiseo mwol haneunji
nae saenggak gakkeum naneunji
Ireon nari gyesok itgetji
nunngamneun nalkkaji

Oneulttara ne saenggagi cham manhi nanda
Gaseume sseulsseulhan barami tto bunda
Oneulttara ne moseubi cham bogo sipda
Geu balgeun misoga tto areungeorinda

Nan neol itji motal geon gabwa
Nan neol itji motal geon gabwa

Oneulttara ne saenggagi cham manhi nanda
Gaseume sseulsseulhan barami tto bunda
Oneulttara ne moseubi cham bogo sipda
Geu balgeun misoga tto areungeorinda"


[English Translation]

"Guess it’s just one of
those days
The days when it all
comes back

It’s not like the weather is grey
Not like I drank too much
Not like I heard some special music
Or got in touch with someone

Through the open window
The warm spring breeze blows through
The breeze brought you here before me
And makes me think of you

Wondering where you’re at, what you do,
if you think of me
These days will yet still come,
it’s what I put myself through

On days like today, I think of you a lot
The lonely wind sweeps through my heart again
On days like today, I miss you a lot
Your bright smile lingers now and then

Love continued to grow
Though I tried so hard to deny
It just did not work out
Love only deepened, don’t know why

There was no way out
Knowing it was wrong, no doubt
We returned to where we started
That’s how we parted

Wondering where you’re at, what you do,
if you think of me
These days will yet still come,
it’s what I put myself through

On days like today, I think of you a lot
The lonely wind sweeps through my heart again
On days like today, I miss you a lot
Your bright smile lingers now and then

Guess I’ll never forget you
Guess I’ll never forget you

On days like today, I think of you a lot
The lonely wind sweeps through my heart again
On days like today, I miss you a lot
Your bright smile lingers now and then"


Ketika melihat namamu saja, hatiku masih berdebar. Hangat.
Ketika melihat fotomu saja, hatiku merindu lebih banyak lagi.
Ketika melihat tulisanmu saja, hatiku tahu, aku masih mencintaimu.

Kamu.
Kamu memintaku pergi dari kehidupanmu?
Kalau itu maumu, aku akan lakukan. Tapi boleh kuberitahu satu hal?
Aku tidak mau lari dari kenyataan.
Aku bukan pembohong dan pengkhianat terhadap perasaan aku sendiri.
Aku tidak pernah bersikap munafk pada orang yang aku doakan habis-habisan selama ini.
Tapi kalau itu buat kamu bahagia, baiklah.

Aku akan terus mencoba mencari cara agar keluar dari hidupmu, keluar dari kota ini, keluar dari keberadaanmu.
Agar kamu bahagia.
Agar kamu tanpa bayang-bayang aku lagi.
Agar hatiku membeku dan tidak lagi hangat saat mengingatmu.
Seperti yang kamu inginkan dariku.


***

Nb :
*Serenade (english) : aliran musik yang dinyanyikan untuk seseorang yang spesial di hati. Lagu-lagu dengan aliran Serenade adalah lagu yang menggambarkan suasana hati pencipta sekaligus penyanyi lagu tersebut

*Retrouvailles (france) : istilah untuk menyebut perasaan bahagia seseorang ketika akhirnya bertemu kembali dengan seseorang setelah sekian lama.

***

Thank you 2AM. New MV and I immediately love this song. Very recommended.

For link :
2AM - Days Like Today (MV)
2AM "오늘따라(days like today)" M/V

2AM - Days Like Today (Hangul + Romanization + English Sub)
2AM- Days Like Today (Hangul + Romanization + English subs)

Senin, 13 Oktober 2014

Tainted Love

I just want to be ok.
But I’m not. I’m not ok.
I’m not ok with missing you every second, of every minute, of every hour. How every day gets worse and worse.
I’m not ok with fighting back these tears just to lose the battle. Over and over again.

Ever since we met, I’ve known that you’re special. That the way we talk and laugh around each other is different than everybody else. That I will never meet anyone I can trust as much as I trust you. And I think most people search their whole lives to find what I’ve already found.

I’ve fallen for your laugh, which is utterly contagious. I’ve fallen for your smile, which makes me giddy for no reason at all. I’ve fallen for our late night talks, when 1:00 am arrives far too quickly. I’ve fallen for our jokes, which I’ll remember days later and burst into laughter. I’ve fallen for how you can make my day better, even if I wanted to cry a minute before. I’ve fallen for every second I get to spend with you, even if those seconds will always leave me wanting more.

I’m not ok with knowing that you once loved me just as much as I loved you.
But things simply didn’t work out.
I’m not ok with looking in the mirror wondering who I am. Because you took what little was left of me.
I’m not ok with having you constantly on my mind. Wondering if I’m on yours too.

When I’m with you, I act different. In a good way. I smile more and laugh more. I don’t have to pretend everything is ok when it’s really not. With you, I can drop the fake smile and put on a real one.
I don’t feel hurt and alone when I’m with you.
Instead, I feel safe and loved. You’re easy to talk to, and you listen me. I don’t have to worry about holding back with you.
I don’t feel self conscious. I don’t ever feel insecure or sad, you show me that you really do care, and you’re not just pretending. I really appreciate your company, because with you, I’m different.
With you. I’m happy.

I’m not ok with being shattered and broken on the ground.
Calling out for you but I know you won’t come to save me.
I’m not ok with drowning my sorrows every night. Hoping to one day see you again.
I’m not ok with still being in love with you. Wishing that you were in love with me too.
I’m not ok with still wanting you. Even after all this time.

I’m not perfect. I will annoy you, piss you off, say stupid things, then take it all back. But put that all aside, and you’ll never find a person who cares or loves you more than me.
I’m not ok with watching my pieces fall around me like snow. The ashes of a once passionate flame.
I’m not ok with you leaving. Reminding me of what its like to be alone.
I can feel myself starting to fall apart again.
And the truth is, I don’t know how to fix it.
I don’t know how to fix me.
You’ve always been the best at doing that. But you walked away. And I didn’t have to courage to ask you to stay. Maybe that’s just something I’ll always regret.

I’m not over you just yet, I cannot hide it. You’re not that easy to forget.
I might have erased your texts but I will never forget what you wrote. We might have stopped talking but I will never forget your voices. We might have stopped hugging, but I will never forget your smell. Anything we did, I will never forget.

I hope one day you will realize I did truly care for you. I promise you’re gonna miss me being there, putting up with you, refusing to give up in you. You’re gonna regret everything You’ve done to me, including all the damage you’ve caused.
And someday, you’ll turn back and I won’t be waiting for you any longer. I might have been worthless to you, but you’ll miss me, when I become priceless to another.

I know there are other people, but I don’t want anyone else. I want you. Even when you’re sad, even when you make mistake, even if we don’t agree at times. I still just want you. Just because we can’t be together doesn’t mean I won’t love you.
Even if we can’t be together in the end, I’m glad that you were a part of my life.

But, I want you to be happy. And if it’s not with me that’s fine, I always try. Because you’re the only person I have loved enough to put before my self.
Seeing you happy, makes me happy, and that’s what love is, right?

I’m not ok, dear. Now. But I know, someday I’ll be ok.

***

Nb : Tainted Love (n.) is love you have for a person that is so deep and feels like it should last forever, but it can't for some complicated, unfair reason.

Sabtu, 04 Oktober 2014

Akhir Senja di Pengantar Idul Adha

Hai senja.
Hari ini aku ingin menikmatimu, ditemani semilir angin, ditemani warnamu. Aku harap, jikalau aku menangis lagi kali ini, semoga ini tangisan yang menguatkan, Tangisan yang esok harinya membuat aku jauh lebih baik lagi. Di hari raya.
Karena aku sendiri sudah lelah menangis, senja.

Hai senja, bulan ini bulan yang berat buatku. Aku seharusnya juga malu, menangis dihadapan Tuhan hanya karena beberapa masalah sepele tentang sesuatu yang bernama perasaan. Padahal di luar sana ada banyak orang yang menghadapi permasalahan jauh lebih berat dariku, jauh lebih menyakitkan dariku, jauh lebih menyesakkan dada dibanding aku. Tapi senja, aku lemah. Rasanya aku betul-betul lemah. Boleh aku menceritakannya padamu?

Senja, orang yang aku sayang kini meninggalkanku, dengan alasan yang dengan cara apapun aku berusaha meyakininya tidak akan berpengaruh apa-apa. Sekalipun itu aku harus menerima anggapan salahnya dia terhadapku, aku tidak bisa melakukan apa-apa lagi. Dia meninggalkanku dengan begitu mudahnya, menganggap setiap kali aku berhubungan dengan teman-temanku yang lawan jenis adalah salah satu bentuk pengkhianatan dan melukai hatinya. Apa aku salah? Tidak bolehkah aku berteman dengan lawan jenis? Apa aku salah? Setiap kali aku dekat dengan lawan jenis maka pada saat itu aku dianggap wanita yang centil, pecicilan, bahkan pembohong besar?

Padahal sedikitpun aku tidak punya perasaan apapun dengan mereka. Padahal yang aku justru bersyukur setiap kali ada orang-orang yang mau menganggap aku ada, berteman dengan mereka, berbagi pikiran dengan mereka.

Aku hanya tahu rasanya tidak punya teman, senja. Dan aku tidak pernah mau menyia-nyiakan setiap kali ada yang mau berteman dengan ku. Itupun juga dengan syarat, aku juga kenal dengan mereka, tidak setiap lawan jenis yang aneh-aneh pun aku terima keberadaan mereka. Bahkan untuk dekat dengan lawan jenis pun sesungguhnya aku tidak terlalu suka. Teman-temanku pun tahu itu. Berbincang-bincang atau tertawa cekikan dengan yang bukan lawan jenis pun tidak pernah terlintas dalam keinginanku. Hanya alakadarnya. Sungguh. Teman-teman yang paham aku pun tahu itu,

Padahal diluar sana jauh lebih banyak yang lebih centil dan pecicilan. Jadi seperti mereka pun tidak pernah terlintas dalam pikiran aku.

Tapi senja, dia tidak peduli. Yang dia lihat hanya aku telah melakukan kesalahan baginya. Dan itu fatal. Maaf senja, aku menangis lagi.
Aku menyimpan perasaan untuknya selama bertahun-tahun, dia balas perasaanku dengan "kesempatan". Dan baginya kesempatanku sudah habis. Kepercayaannya habis, padahal aku..

Bahkan disaat dia entah ada dimana, aku percaya suatu saat dia akan ada kembali dan tidak hilang lagi.

Tapi kepercayaan dia untukku sesederhana itu. Aku fix dibuang dari kehidupannya. Tidak peduli dengan apapun yang sudah aku usahakan, aku perjuangkan. Aku tidak pernah sedikitpun menyalahkannya hingga menganggapnya pembohong atau pengkhianat. Berpikir untuk meninggalkannya pun tidak. Melakukan apapun yang dia inginkan terhadapku, menyanyikan lagu-lagu untuknya, menghormatinya setiap kali bertemu, ditinggal sendiran sedangkan ia justru tertidur, menunggu nya hingga kapanpun sampai dia ingat untuk menghubungiku, mendengar keluh kesahnya, memberikan semangat setiap awal hari, tidak menuntutnya satupun dengan kondisinya saat ini. Tapi semua itu hilang tanpa bekas. Lenyap. Tidak dianggap.

Bahkan ketika aku menangis dihadapannya pun, dia hanya tersenyum seakan-akan aku lawakan bagi dia.

Senja, tidak. Aku tidak benci dia. Sungguh. Aku justru masih punya perasaan yang sama padanya, hanya saja aku harus sadar, bahwa aku tidak ingin menangis lagi dihadapannya. Aku ingat pada kata-kata Ali bin Abi Thalib r.a, "Jika seorang wanita menangis karena disakiti oleh pria, maka setiap langkah pria tersebut dikutuk oleh para malaikat."
Justru karena dia orang yang baik, aku tidak mau menangis lagi. Sekalipun aku sedih, sekalipun aku tahu ini sakit. Tapi aku menyayanginya, aku menyimpan perasaan yang bukan cuma sebentar untuknya. Aku tidak pernah menyesal telah mencintainya. Aku pelakunya, aku yang melakukan ini semua. Bukan dia.

Ah, senja. Tapi lagi-lagi aku menangis. Payah.

Sungguh aku tidak membencinya. Aku tetap mengharapkan semoga Tuhan senantiasa jaga dia, berikan yang terbaik untuk hidupnya, doaku sungguh tak pernah berubah. Sekalipun aku diperlakukan begitu. Sekalipun akupun tidak munafik merasakan sakit.
Aku juga tidak mau menganggap bahwa aku tidak akan pernah mau lagi kembali dengannya. Bukan, bukan berarti aku masih mengemis-ngemis perasaan padanya. Mungkin iya aku berharap, tapi aku lebih memilih mundur.
Karena aku sadar, takdir Tuhan siapa yang tahu? Dia maha membolak-balikan hati manusia. Dan banyak teman-temanku pun begitu. Ditinggalkan, tapi sesungguhnya pada saat itu juga menyadari bahwa mereka saling membutuhkan satu sama lain.
Siapa yang tahu?
Biar waktu yang mengungkapkan siapa sesungguhnya masing-masing dari kita.

Senja, besok Idul Adha.
Aku juga kangen nenekku. Lagi.
Mungkin kalau ada beliau saat ini, beliau akan bantu aku untuk mendengar banyak cerita-ceritaku. Menyemangati aku yang saat ini disahkan dokter terkena penyakit paru-paru. Bagiku, beliau tempat terbaik berbagi cerita dibanding anggota keluarga ku yang lainnya.

Beliau yang meyakini aku untuk berkuliah di Bogor.
Beliau yang setiap kali aku makan selalu melihatku sambil bersenandung.
Beliau yang bahkan masih sempat mengingat aku setiap kali membeli makanan apapun itu.
Beliau yang selalu menanyakan kehadiran aku lebih awal dibandingkan cucu-cucu lainnya.
Beliau yang selalu percaya bahwa aku pasti dapat peringkat terbaik di sekolah dan cucu terpintar diantara cucu-cucu nya.
Beliau yang memasang setiap foto cucu-cucunya dibanding memasang foto anak-anaknya.
Beliau yang selalu mengelus-elus pundakku setiap kali aku tidur disampingnya sekalipun aku sudah berumur 20an.
Beliau yang tidak pernah mengeluh dengan penyakitnya,
Beliau yang selalu akrab dengan tetangga-tetangganya.
Beliau yang selalu menanyakan, "sudah ngaji juz berapa?"
Beliau yang bahkan meminta maaf pertama kali ketika aku kesal dengan anaknya.
Beliau yang tak pernah absen hadir setiap undangan acara dari teman-temannya.
Beliau yang berkata, "kalau nanti kamu kerja, traktir nenek ya." tapi aku belum sempat lakukan itu.
Beliau yang meninggalkan buku-buku agama untuk ku saat beliau tiada.
Beliau yang punya cita-cita naik haji dan pada saat tahun kesempatannya beliau, Allah memanggilnya.
Beliau yang selalu mengajak aku untuk bertakbir setiap kali mulai berkumandang di malam menjelang hari raya.
Beliau yang selalu membangunkan aku setiap kali hendak shalat hari raya.
Beliau yang justru hanya menanyakan aku dan ibuku di menjelang kepergiannya.

Sungguh aku merindukannya,
Aku ingin berterima kasih untuknya atas semua yang dilakukannya padaku.
Aku ingin berterima kasih telah melahirkan orang luar biasa kuatnya yang kini adalah ibuku.
Aku ingin berterima kasih telah memberikan kepercayaan luar biasa dengan menganggapku sebagai cucu terbaiknya.

Senja, maaf. Aku menangis tak tertahankan lagi.
Aku kehilangan dua orang yang aku sayangi itu dan aku merindukannya saat ini.


Amu junbido haji mothan chae
ddeonaryeoneun neoui nunape seoseo
geu eoddeon maljocha
haji mothae geujeo sonman heundeuleo
jalga son heundeuleo
banjjakineun neoreul hyanghae

Budi haengbokhagil
eonjena geudae neul bichi naneun saramigireul
misoro annyeong jogeum deo himeul nae ijeneun annyeong jal ga
uri ije

Annyeong nae sarang nae sojoonghan sarama
haessalcheoreom ddeugeobgeman mal anajoon geudaeyeo
du noon gadeukhi neol bomyeo annyeong
hwanhage useumyeo

Annyeong jal ga sojoonghan sarama
areumdabge banjjakimyeo nal bichwijoon geudaeyeo
annyeong nae sarang neol bomyeo annyeong,
jogeum deo neol bomyeo annyeong


English Translation :

I wasn't even ready but before my eyes
You are about to leave
I couldn't say anything
So I just waved
So long, I wave
Toward the shining you

Goodbye my love, my precious person
You always warmly hugged me
I fill my eyes with you as I say goodbye
I look at you a little bit more as I say goodbye

I hope that you'll be happy
I hope that you will always be a shining person
Saying goodbye with a smile. Let's be a little bit stronger
Goodbye now, so long now

Goodbye my love, my precious person
You always warmly hugged me
I fill my eyes with you as I say goodbye
With a bright smile

Goodbye my love, my precious person
You, who beautifully dazzled and shined on me
Goodbye my love. As I look at you, goodbye
I look at you a little bit more, goodbye.




Iya, Selamat tinggal dua orang yang amat kusayangi. My precious person. I hope that you'll be happy, I hope that you will always be a shining person.

Senja, semoga dengan ini aku bisa menjadi wanita yang jauh lebih kuat, senantiasa diberikan yang terbaik dalam hidup. Ini semua untuk menguatkan aku, bukan?
Senja, semoga tangisan ku ini ikut terlarut dengan warnamu. Bawa mereka bersamamu. Karena apa lagi yang bisa kita harapkan dari orang yang meninggalkan kita selain kenangan?

Senja, aku mencintai mereka berdua. Sampaikan salamku pada mereka.

***

NB : Thank you for Taeyeon for this lovely song. Good voice, good lyric, good music, I love this song very much. The title is "Bye", one of the song from ost. Mr Go. Hear it. Enjoy it. Very recommended.

For Link:
Taeyeon - Bye (Hangul + Romanization + English Sub)
Taeyeon - Bye (Hangul & Romanization & Eng sub) [Mr. Go OST]

Jodoh Pasti Bertemu

Musim nikah.
Iya setidaknya akhir-akhir ini saya menemukan beberapa teman saya yang seumuran (ah, saya masih kelahiran 1991 kok) sudah memberanikan diri untuk menikah dengan orang yang telah Tuhan pilihkan untuknya. Hal yang membuat saya merasa, "wow, berani banget udah siap berumah tangga. Gue aja masih sibuk sana-sini nyari pernak-pernik Hello Kitty" tapi sekaligus merasa mupeng, "Ya ampun. Si xxx cantik banget. Pengen banget deh kayak begitu. Gue kapan ya ketemu sama jodoh gue?"

Dilema.

Yah. Saya pernah bilang begini sama beberapa teman saya, "Aaaah teman gue ada lagi yang nikaaaah!!!" Dari sekian banyaknya tanggapan, sebagian besar menanggapi dengan kata-kata, "Aaaah iyaaa. Kita kapan yaaa? Semoga nanti giliran kita yaaa" atau "Semoga kita juga dipertemukan secepatnya yaaa."
Terlalu standar menurut saya. Yah meskipun itu juga termasuk doa juga sih. Dan dari sekian banyaknya orang yang saya kasih statement seakan-akan betapa merana nya hidup saya karena belum seperti para istri dan suami muda yang bahagia itu, saya mendapatkan satu jawaban yang manis. Iya, saya mengakui bahwa itu jawaban yang sederhana dan manis.

"Berarti dia sudah dipertemukan jodohnya sama Allah, Del."

Ah. Nyes banget rasanya pas baca kata-kata itu. Rasanya, beruntunglah orang-orang yang sudah diberikan tempat pemberhentian terakhir atas perasaan cintanya terhadap lawan jenis.
Berat ya bahasa saya? Haha.
Tapi betulan, beruntung sekali orang-orang yang seperti itu.

But, yang saya mau bahas justru bukan tentang bagaimana cara kita untuk mempercepat dapat jodoh atau sebagainya. Ah, saya bukan ahli perjodohan atau ahli-ahli percintaan macam madam-madam yang bikin iklan-iklan. Jadi jangan harap baca tulisan saya untuk dapat wejangan tentang itu. Lah saya juga belum dipertemukan kok.

Oke.
Musim nikah. Dan semua berbahagia. Saya yakin kalau ada yang nikah, wuaaaah semuanya sibuk ngucapin like "Aaaah xxx, selamat yaaa. Barakallah. Semoga jadi keluarga yang samara yaaaa.." atau "Kok nikah nggak ngundang-ngundang? Aaaah, semoga berkah pernikahannyaaaa.." atau "Aaaah, kamu cantik bangettt, si xxx juga ganteng. Selamat yaaa.."
Dan ucapan-ucapan selamat jenis lainnya.

Tapi berhubung saya doyan perhatiin orang lain dan suka melihat dari sisi yang berbeda, jelas saya punya perasaan yang netral. Iya, tidak selamanya semua universe merasa bahagia atas kebahagiaan orang lain, bukan?
Beberapa teman saya, ditinggal nikah sama orang lain. Entah yang dulu memang pacarnya atau orang yang memang diharapkan memang diperjodohkan dengan nya. Mungkin sebagian ada yang menanggapi, "Yaelah, itu sih wajar. Udahlah move on. Berarti dia bukan jodoh lo" dan sejenisnya.

Yaaa, nggak salah sih. Itu betul. Semua sudah terjadi. Orang yang pernah kita sayang atau kita harapkan ternyata berlabuh pada hati orang lain dan nggak bisa diubah kecuali kalau memang Allah mengizinkan dengan rencana lain. Tapi berhubung saya suka melihat dari segi perasaan, saya rasa itu bukan suatu tanggapan yang bijaksana.

Let's see. Teman saya, cowok, saya cuma pantau via kehidupannya saja sih dan nggak akrab malah. Saya kenal dia dari SD yaa karena satu sekolahan. Waktu di SD dia pernah deket sama cewek, ih kalau zamannya dulu masih kecil mah ya katanya cinta monyet tapi entahlah, lihat si cowok dan si cewek ini kayaknya cute aja buat ukuran cinta-cintaan anak kecil.
Tapi saya nggak tertarik nyoba pacaran dari kecil.

Balik lagi ke si cowok. Jadi ceweknya si cowok ini punya geng lah ya. Sebut saja si cowok namanya A, Cewek namanya B, dan salah satu teman si cewek ini C. Ah, namanya perasaan siapa yang bisa tahu akhirnya sama siapa. Kadang kita justru sibuk menerka-nerka soal perasaan. Dan seiring berjalannya waktu, si A ini entah karena hal apa putus dengan si B.

Dan ketika SMA, saya satu sekolahan lagi sama dia dan si C. Seiring berjalannya waktu, si A akhirnya jadian sama C. Iya, si C yang dulu se-geng sama si B. Beuuuh, sampai di anggap couple of the year karena anteng banget perjalanan cinta mereka berdua. Yaaa saya ngeliatnya sih manis aja. Bahkan sepengetahuan saya (atau kepo? Hahaha) mereka anteng sampai kuliah karena kuliah pun universitasnya pun ditakdirkan sama.

Sekilas saya pikir, ah jadi nih-jadi nih. Tapi Tuhan berkehendak lain. Saya nggak mau tahu alasan kenapa mereka berpisah dan siapa yang memutuskan tapi intinya, perjalanan hidup cinta mereka tidak berakhir mulus.
Dan, saya dapat kabar. Awal bulan yang lalu si cewek B menikah dengan laki-laki lain yang saya percaya itu pasti jauh lebih baik buat dia, dan awal bulan kemarin si cewek C menikah dengan laki-laki yang juga saya percaya itu pasti jauh lebih baik buat dia. But,

Saya coba bisa ngerasain rasanya jadi si cowok dan si cewek. Lho kok? Kan yang ditinggal nikah si cowok? Kenapa harus si cewek juga?

Oke, sebelum itu, saya kasih kondisi yang lain, yang bukan pacaran ya.
Temen saya yang ini, dulu deket banget sama cowok. Sebut saya yang cewek namanya D dan si cowok namanya E. Dekeeeet banget, dan yah you know lah, naluariah wanita dimana prasangkanya jauh lebih besar dibandingkan kaum pria. Timbul lah harapan bagi si cewek, terus berharap, berharap, hingga di akhir... Si cowok memilih cewek lain dan menikah.

Saya coba bisa ngerasain rasanya jadi si cowok dan si cewek. Iya, keduanya.

Untuk disini, yang pernah jadi pacarnya (si cowok A, dan temen gue si D), siapa sih yang nggak akan merasa "down", pernah punya perasaan yang besar ke seseorang lantas kalaupun sudah tidak ada hubungan apapun lagi, biar bagaimanapun orang itu yang pernah "dipercaya" untuk berbagi perasaan kan? Terlepas dari siapa yang memilih untuk menyudahi atau disudahi, saya yakin, bekasnya pasti ada. Dan ditinggal dalam kondisi biasa saja itu cukup menyedihkan, apalagi dalam kondisi ditinggal menikah.

But, lagi-lagi bukan dari segi yang ditinggalkan menikah saja, tapi dari segi yang menikah juga pasti pernah merasakan nya sebelum mereka bahagia dengan pernikahannya yang telah ditakdirkan Tuhan ini. Anggap begini, si cewek B dan si cewek C yang kita nggak tahu ada alasan apa dari terpisahnya hubungan mereka dengan si cowok A, bisa jadi saat ditinggalkan mereka sedih yang teramat sangat. Tapi Tuhan itu adil, sungguh adil. Maka dia berikan pasangan yang pasti jauh lebih baik dan mampu menggantikan semua sedihnya dia.

Ah, iya. Tuhan itu maha adil. Mungkin saat ini, si cowok A merasa tidak adil, tersakiti karena ditinggal menikah dengan si cewek B dan C. Atau si cewek D ditinggal menikah dengan si cowok E. Tapi bisakah melihat juga, mungkin dulu justru si cewek B dan C yang merasa tidak adil, tersakiti karena ditinggalkan si cowok A.
Terlepas dalam hal apapun.

Dan karena itulah, tidak ada yang salah. Pasti berat rasanya ditinggal menikah, tapi rasakan juga perasaan yang ditinggalkan oleh mu pada saat kamu meninggalkannya. But how, kalau kasusnya ditinggal menikah karena di PHP in doang?
Ah, Tuhan itu maha adil. Mungkin si cowok pun sempat ingin mendekatimu tapi kamu tidak menerimanya dia atau sok jual mahal. Bisa jadi.

So, berbahaya sekali ya yang namanya perasaan itu?
Itulah mengapa terkadang menyerahkan nya langsung pada Tuhan jauh lebih indah dibandingkan tidak. Tapi namanya manusia, siapa sih yang bisa terhindar dari masalah perasaan. Tuhan yang menciptakan hati manusia, membolak-balikannya. Yang tadinya cinta banget bisa jadi benci banget atau bisa jadi balik lagi jadi cinta banget. Rahasia Tuhan jauh lebih indah.

"Lepaskanlah, dan semoga yang lebih baik segera datang untuk menggantikan. Ikhlaskanlah, dan semoga perasaan itu jadi lebih baik daripada saat memiliki." - Menata Hati, Nazrul Anwar

Ini kata-kata bagus yang sama dapat dari seorang kakak kelas (beda jurusan juga sih, mungkin dia juga nggak kenal saya, cuma satu almamater doang). Dan bagi saya, kata-kata ini jauh lebih bagus diperuntukkan bagi mereka yang dikecewakan.

Iya, lepaskanlah. Dan semoga yang lebih baik akan segera datang untuk menggantikan. Mungkin itu adalah salah satu doa dari yang pernah engkau tinggalkan hingga dia akhirnya mendapatkan yang terbaik, maka berdoalah hal yang sama supaya kamu juga mendapatkan yang terbaik.

"Dan bahwasanya seorang manusia tidak akan memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,
dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya),
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna,
dan bahwasanya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),
dan bahwasanya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis,
dan bahwasanya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,
dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan pria dan wanita,
dari air mani, apabila dipancarkan,
dan bahwasanya Dialah yang menetapkan kejadian yang lain (kebangkitan sesudah mati),
dan bahwasanya Dia yang memberikan kekayaan dan memberikan kecukupan..."

-Q.S An-Najm : 39-48-

Iya. Tuhan maha adil. Jodoh pasti bertemu. Bisa jadi dirimu akan berjodoh dengan yang kamu harapkan, bisa jadi dipertemukan dengan orang yang sudah kamu kenal hanya saja kamu tidak perhatikan sebelumnya. Atau bisa jadi dipersatukan dengan orang yang bahkan belum kamu kenal sama sekali. Atau mungkin terpaut usia yang jauh berbeda denganmu. Ah, jodoh itu memang rahasiaNya yang unik.
Untuk yang ditinggalkan, tak apa menangislah, jangan malu. Karena Tuhan juga pasti akan siapkan tawa bahagia untukmu.