Hai lagi.
Kali ini aku mau share video yang sayangnya aku nggak tahu link nya. Karena ini juga share dari status salah satu orang yang ada di grup Facebook yang saya ikutin, dan grup facebook itu share lagi, dan muncul lah di home Facebook saya (ribet ya?), jadi kalau semisalnya ada yang nemuin link nya, bisa kasih tahu saya biar saya cantumin nanti.
Kenapa saya share video ini? Pertama saya suka banget sama beliau. Nama beliau Nouman Ali Khan. Mungkin juga banyak yang udah tahu.Kalau yang belum tahu, bisa cek profilnya di google. Banyak kok. Saya suka kata-katanya beliau, banyak yang bikin saya jadi kayak "disentil". Dan untuk video ini, hmmm. entah kenapa saya speechless. Kali ini saya berasa "ditampar bolak-balik: dengan ampuhnya.
Let's see.
Sudah lihat kah?
Saya suka kata-kata beliau bagian ini,
Aku marah.
Aku marah terhadap umat ini.
Bagaimana bisa mereka "merampas" dariku, setelah 18 tahun lahir menjadi muslim, bagaimana bisa sampai aku tidak mengerti makna Al-Qur'an? Mengapa mereka tidak memberitahuku? Bagaimana bisa mereka berpikir bahwa aku mengetahuinya dengan sendiri? Bagaimana bisa mereka tidak memberitahuku bahwa kitab ini adalah harta terpenting dalam hidupku?
Bagaimana bisa mereka "merampas" dariku, setelah 18 tahun lahir menjadi muslim, bagaimana bisa sampai aku tidak mengerti makna Al-Qur'an? Mengapa mereka tidak memberitahuku? Bagaimana bisa mereka berpikir bahwa aku mengetahuinya dengan sendiri? Bagaimana bisa mereka tidak memberitahuku bahwa kitab ini adalah harta terpenting dalam hidupku?
Bagaimana bisa mereka tidak memberitahukan bahwa selama 23 tahun perjuangan keras dalam sejarah hidup manusia, perjuangan Rasulullah SAW, bahwa hal terpenting darinya adalah "Fal yuballighi ''sh-shahidul-gha'ib, ballighul anni walau aayah" Sampaikanlah dariku walau satu ayat, "Sampaikanlah, walaupun satu ayat atas namaku."
Dan seterusnya.
Baiklah, Saat itu ngerasa, iya, karena Al-Qur'an bukan cuma "buku" yang kita targetkan bisa habis satu juz satu hari. Bukan cuma "buku" yang bisa dihafal sebanyak mungkin, meski itu bagus pasti. Tapi ada yang jauh lebih penting yang terkadang kita alpa untuk melakukannya. Iya. Memaknai.
Hai.
Semoga sama-sama bisa mengambil hikmah dan penyemangat untuk diri masing-masing ya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar