"Raaa. Biasa aja napa nutup pintunyaaa!"
"Njaa, nggak bisa ditutup pintunyaaa. Paksain aja yaaaa?"
"Iya, tapi biasa aja nutupnya!"
Kejora menghampiri Senja yang sedang di dapur. "Bikin apa, Nja? Icip dong."
"Nggak. Tangan kamu kotor habis dari luar."
"Ini deh aku cuci tangannyaa..." Kejora bergegas mencuci tangan di tempat cuci piring.
"Istri solehah banget deh si Senja. Kepikiran aja bikin macaroni kukus."
"Apa sih? Kamu juga biasanya ngoprek-ngoprek dapur. Sekalinya aku yang begini kayaknya heboh banget," cibir Senja.
"Nja, sebel deh." Kejora mengambil piring kecil di rak piring dan segera mengambil potongan macaroni kukus yang baru saja dipotong-potong Senja.
"Sebel apa atau siapa?"
"Sebel aja sama orang-orang yang gampang banget sinis."
"Wait, makannya duduk ah, Bawa yuk ke ruang 'gaul'. Sekalian bawain piring buat aku, Ra."
"Hahaha. Dasar."
"Nah. Definisi orang yang gampang banget sinis itu yang kayak gimana, Ra?"
"Nih ya. Semisalnya kita share kabar, dan padahal komentar kita tentang yang kita share juga sopan. Eeeeh masih aja ada yang sinis."
"Contohnya?"
"Kayak misalnya aku share tentang situasi pemerintahan sekarang, padahal komentarnya aku juga malah niatnya nyemangatin. Eh tapi malah ada aja kayaknya yang nggak suka."
"Suka dan nggak suka nya orang kan hak prerogatif mereka, Ra. Wajarin aja lah."
"Tapi dia kayak ngerasa benar sendiri, Nja."
"Lho, mungkin komentar kamu di share-nya kamu juga bagi dia, kamu kayak paling benar sendiri. Sama aja lah, Ra. Beda sudut pandang aja."
"Tapi nyebelin aja deh orang kayak gitu."
"Bisa jadi kamu juga nyebelin buat mereka."
"Ih Senjaaaa."
"Aku juga pernah kok, Ra."
"Kayak gimana?"
"Aku komentar tentang sistem Liberalisme. Sistem lho yaaa padahal. Aku nggak menuduh subjek ataupun mengomentari objek nya. Sebetulnya aku cuma pengen jelasin aja sih, kalau di negara kita, mau dikata di buku pelajaran dibilangnya sistem Demokratis, tapi sekarang mah ya udah banyak diintervensi sama pihak luar, bukan nggak mungkin sistemnya kecampur sama Liberal."
"Ngerti, Nja. Bener juga sih. Terus?"
"Iya gitu deh. Mungkin ada yang setuju, tapi pasti juga ada yang nggak suka lah. Beberapa hari setelahnya aku lihat ada salah satu teman, posting status, wallahu alam, cuma pas aja sih timing nya, bilang kurang lebihnya, 'Ngomongin liberal, ngomongin Yahudi, padahal makan masih di KFC'".
"Hahahaha. Ngeselin kan? Hahaha. Padahal niatnya kita mah ya ingin yang baik-baik tapi masih aja dianggap nggak baik."
"Apalagi kalau udah bawa-bawa agama. Waaah, ada aja yang nggak suka, katanya 'Yaelah urus aja diri sendiri dulu', itu bukan cuma yang beda agama, yang satu agama sama kita pun juga pasti bakalan ada yang komentar begitu."
"Iya Njaaaa! Bangeet. Padahal mah ya, bukannya tugas sesama muslim itu saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran(*). Kalau nggak suka yaudah nggak usah komentar dong yaaa."
"Entahlah, Ra. Aku sih cuma mikir balik aja kalau digituin, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam aja butuh 23 tahun untuk mensyiarkan agama Islam, butuh bertahun-tahun untuk ngajak kaum nya ke jalan Islam. Lah kita baru ngajak kebaikan itupun juga via sosial media aja dan dihina sama orang terus kita kalah gitu sama hinaan mereka? Masih kalah sama Rasulullah yang bahkan diacuhin lahir batin."
"Iya sih, Nja. Makanya kadang aku juga mikir gitu. Itu kan tugas kita sebagai muslim. Kalau mereka nggak suka, yaaa emang sih zaman sekarang orangnya gampang emosian. Pada nggak selow."
Senja tertawa.
"Ah kalau mau dibahas itu mah nggak akan kelar, Nja. Yang penting niat kita baik. Nggak ada maksud yang jelek-jelek. Ini sih pelajaran buat aku juga. Kali lain kalau mau share apapun udah semestinya juga kita liat efeknya kedepan, bikin ricuh kah atau ga? Kalau bikin ricuh tapi yang kamu share memang tentang kewajiban agama kita, itu sih masa bodo-in aja. Tapi kalau tentang hal lain, mungkin liat stadium efeknya, akan bikin kacau parah kah, lumayan kacau, atau biasa aja. Iya ga?"
"Betul-betul. Jadi jangan bikin kita malas atau nggak tertarik untuk share kebaikan lagi cuma karena hal gituan. Eh iya, satu lagi. Cek juga kebenaran berita yang kita share, tahu kan taktik orang media begitu."
"Tahu. Dari drama korea Pinnochio. Lee Jong Suk nya cakep banget Nja disanaaaaa."
"Kebiasaan. Tapi iya juga sih. Ahahaha. Udah lah, aku mau kelarin laporan nih waktunya kepake buat bikin macaroni ginian. Aku bikinnya hampir dua jam, ngabisinnya nggak sampai 30 menit."
"Lebayyy deh Senjaaaaa. Tapi suer, enak lho, Nja. Besok-besok bikin lagi ya. Atau sering-sering aja kamu ngoprek-ngoprek dapur yaaa."
***
Nb :
(*)
"Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran" (Q.S Al-Ashr : 3)
"Apalagi kalau udah bawa-bawa agama. Waaah, ada aja yang nggak suka, katanya 'Yaelah urus aja diri sendiri dulu', itu bukan cuma yang beda agama, yang satu agama sama kita pun juga pasti bakalan ada yang komentar begitu."
"Iya Njaaaa! Bangeet. Padahal mah ya, bukannya tugas sesama muslim itu saling menasihati dalam kebenaran dan kesabaran(*). Kalau nggak suka yaudah nggak usah komentar dong yaaa."
"Entahlah, Ra. Aku sih cuma mikir balik aja kalau digituin, Rasulullah Shalallahu 'Alaihi Wassalam aja butuh 23 tahun untuk mensyiarkan agama Islam, butuh bertahun-tahun untuk ngajak kaum nya ke jalan Islam. Lah kita baru ngajak kebaikan itupun juga via sosial media aja dan dihina sama orang terus kita kalah gitu sama hinaan mereka? Masih kalah sama Rasulullah yang bahkan diacuhin lahir batin."
"Iya sih, Nja. Makanya kadang aku juga mikir gitu. Itu kan tugas kita sebagai muslim. Kalau mereka nggak suka, yaaa emang sih zaman sekarang orangnya gampang emosian. Pada nggak selow."
Senja tertawa.
"Ah kalau mau dibahas itu mah nggak akan kelar, Nja. Yang penting niat kita baik. Nggak ada maksud yang jelek-jelek. Ini sih pelajaran buat aku juga. Kali lain kalau mau share apapun udah semestinya juga kita liat efeknya kedepan, bikin ricuh kah atau ga? Kalau bikin ricuh tapi yang kamu share memang tentang kewajiban agama kita, itu sih masa bodo-in aja. Tapi kalau tentang hal lain, mungkin liat stadium efeknya, akan bikin kacau parah kah, lumayan kacau, atau biasa aja. Iya ga?"
"Betul-betul. Jadi jangan bikin kita malas atau nggak tertarik untuk share kebaikan lagi cuma karena hal gituan. Eh iya, satu lagi. Cek juga kebenaran berita yang kita share, tahu kan taktik orang media begitu."
"Tahu. Dari drama korea Pinnochio. Lee Jong Suk nya cakep banget Nja disanaaaaa."
"Kebiasaan. Tapi iya juga sih. Ahahaha. Udah lah, aku mau kelarin laporan nih waktunya kepake buat bikin macaroni ginian. Aku bikinnya hampir dua jam, ngabisinnya nggak sampai 30 menit."
"Lebayyy deh Senjaaaaa. Tapi suer, enak lho, Nja. Besok-besok bikin lagi ya. Atau sering-sering aja kamu ngoprek-ngoprek dapur yaaa."
***
Nb :
(*)
"Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh dan saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran" (Q.S Al-Ashr : 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar